Jangan Asal Menerbitkan Tulisan!



Jangan 

Asal Menerbitkan Tulisan! 

_

Oleh Ni Luh Putu Damayanti 


sumber: pinterest

Dewasa ini, banyak penerbit maupun media yang berlomba-lomba mencari naskah untuk diterbitkan. Mereka bahkan tidak ragu untuk merogoh kocek yang tidak sedikit demi membayar naskah yang menurut mereka berkualitas, tetapi tidak sedikit pula penulis yang terburu-buru mengambil keputusan untuk menerbitkan naskahnya karena tergiur akan tawaran tersebut. Keuntungan yang menggiurkan membuat mereka enggan berpikir dua kali, banyak dari mereka bahkan enggan melakukan revisi sebelum mengirim naskah.

Tulisan yang asal dikirim tentu saja akan berujung tidak berguna dan menjadi sampah di meja redaktur. Para kurator tentu saja mencari naskah yang jelas berkualitas untuk mereka terbitkan. Oleh karenanya, tentu sebagai penulis kita perlu membuat tulisan yang berkualitas dan memahami selera setiap penerbitan ataupun redaksi. Kita juga perlu memperhatikan hal-hal penting sebelum mengirim naskah bahkan hal sekecil apa pun itu.


Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan

Sebelum naskah dikirim sebagai seorang penulis penting untuk merevisi kembali naskah yang ditulis. Perhatikan penggunaan ejaan dan tanda baca, jika masih berantakan besar, kemungkinan tulisan kamu akan ditolak. Hal ini dapat diibaratkan layaknya makanan di atas meja, semakin cantik kamu menyajikan bahkan orang lain akan tergugah untuk memakan masakan kamu.

Agar tulisan kamu dapat dilirik, baik oleh pihak redaksi, penerbit, maupun platform online, kamu perlu memperhatikan keselarasan tulisan kamu. Apakah tulisan kamu memiliki ritme yang sama serta alur yang teratur ataupun apakah tulisan kamu sudah sesuai dengan selera tempat yang kamu tuju? Tulisan orisinil, inovatif, sesuai selera tempat yang kamu tuju, ataupun sesuai aturan kaidah kebahasaan tentu saja akan menarik minat banyak orang termasuk kurator.

Teruslah belajar, untuk menciptakan tulisan yang berkualitas kamu harus belajar dan tidak malas membaca. Seorang penulis membutuhkan asupan makanan dan asupan makanan itu akan penulis dapatkan dari membaca. Semakin rajin penulis membaca maka semakin berkualitas sebuah tulisan itu karena penulis mempunyai keinginan untuk terus berkembang.


Tips Sebelum Menerbitkan Naskahmu

Banyak penulis yang ingin naskahnya dipinang ataupun diterbitkan di koran maupun media lainnya, tetapi banyak dari mereka juga yang naskahnya ditolak atau bahkan ada di meja redaksi berbulan-bulan. Sebelum mengirimkan tulisan seorang penulis perlu memperhatikan hal berikut:

  1. Tulisan sesuai dengan kaidah kebahasaan

Kamu perlu memperhatikan tulisan kamu, apakah sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan atau belum? Hal sepele yang sering diabaikan oleh penulis adalah penggunaan huruf kapital. Untuk menggoda kurator, tulisan kamu harus tersusun rapi agar mata kurator tidak sakit dan bersemangat membaca tulisan kamu. Tujuan penulis adalah ingin dilirik oleh kurator maka pastikan tulisan kamu cantik dan rapi, orang lain tentu tidak akan melirik hal yang berantakan begitu juga dengan tulisan kamu. Jangan pernah malas untuk melakukan revisi!

  2. Penulisan judul yang menarik rasa penasaran

Judul menjadi salah satu hal utama yang akan dilirik, setiap mata akan tertuju pada judul untuk pertama kali. Hindari membuat judul yang terlalu bertele-tele ataupun berbelit, buatlah judul yang singkat dan jelas. Judul yang penulis buat harus menarik rasa ingin tahu khalayak ramai maupun kurator. Hindari penulisan nama tokoh di judul karena ini sudah sangat klise, jangan menulis judul seperti ini “Ainun dan Ragasa” kalian bisa menulis judul seperti ini “Antara aku dan Tuhan-Mu”. Semakin menarik judul yang kalian buat maka orang akan semakin penasaran dan bersemangat membaca tulisan kalian. Sederhananya, berikan first impression yang menarik hati.

  3. Pertahankan karakter tokohmu

Ini menjadi salah satu hal penting yang wajib penulis perhatikan. Sebagai seorang penulis tentu kamu memiliki tugas untuk mempertahankan karakter tokoh yang kamu buat. Jangan sampai di pertengahan cerita, karakter tokoh kamu melemah dan membuat cerita kamu kurang menarik sekaligus menimbulkan kebingungan bagi yang membaca.

  4. Mencari informasi 

Sebagai seorang penulis tentu saja riset sangat dibutuhkan, baik itu riset untuk keperluan naskah ataupun mencari informasi mengenai tempat yang ingin kalian tuju mulai dari penerbit, redaksi, ataupun platform online. Kalian harus mengetahui kualitas tempat yang ingin kalian tuju, sliapa yang menjadi target pasar, dan tema seperti apa yang mereka cari. Setelah kalian tahu seluruh informasi barulah kalian mengirim tulisan yang menurut kalian sudah pas dengan selera maupun tema mereka.

  5. Mengikuti selera pasar dan penerbit

Bagi penulis, penting mengetahui selera pasar dan penerbit. Jangan memberikan kopi pada mereka yang tidak menyukai kopi, tentu saja kopi itu akan ditolak, sama halnya dengan naskah kamu. Jika penerbit incaran kamu mencari naskah dengan genre horor dan kamu mengirimkan cerita dengan genre romansa, tentu saja naskahmu akan langsung ditolak.

Naskah yang sering ditolak tentu saja menjadi bagian dari proses penulis menuju kesuksesan. Jika naskahmu belum berhasil terbit dan dipinang maka jangan menyerah dan teruslah belajar  agar karyamu dapat berjejer rapi bersama penulis lainnya di toko buku, redaksi, maupun platform online.


Editor: Siti Khoeriyah

Daftar Pustaka

Kompas. Alasan Utama Naskah Ditolak Kompas. Diakses pada 02 Maret 2024, dari https://khazanah-anam19.blogspot.com/2018/11/alasan-utama-naskah-ditolak-kompas.html?m=1

Millenials.id. (2020). Ingin Agar Tulisanmu Dimuat Media Perhatikan Hal Berikut. Diakses pada 02 Maret 2024, dari https://milenialis.id/ingin-agar-tulisanmu-dimuat-media-perhatikan-hal-berikut/

Bukubijak. (2022). Simak 5 Tips Ini Sebelum Kamu Menerbitkan Buku. Diakses pada 03 Maret 2024, dari https://www.bukubijak.com/artikel-simak-5-tips-ini-sebelum-kamu-menerbitkan-buku-207

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komunitas: Sebuah Upaya Daring Pembelajaran Literasi

TBM Harapan Jogja: Pengembangan Literasi Lewat Praktik Menulis

Bahasa Puisi yang Begini dan Begitu