Mari Belajar Bagaimana Cara Menciptakan Konflik!

source by Pinterest
ditulis oleh Ni Luh Putu Damayanti dan dieditori oleh Siti Khoeriyah

Sebuah konflik dalam cerita adalah hal yang paling menarik sekaligus menyebalkan untuk pembaca. Hal ini dikarenakan sebuah konflik menjadi bumbu utama dalam sebuah cerita dengan genre apa pun yang menciptakan suasana menegangkan sekaligus suasana penuh dramatis. 

Berangkat dari itu, tentunya membuat konflik menjadi sebuah tantangan bagi para penulis. Penulis akan diminta untuk menciptakan suasana yang menegangkan, dramatis, maupun menyedihkan. Penulis juga harus bisa memberikan bumbu-bumbu lainnya di bagian tertentu untuk menambah daya tarik dalam konflik tersebut. Namun, tahukah kalian jika konflik terbagi menjadi lima jenis?

Konflik terbagi menjadi dua, yaitu konflik eksternal dan konflik internal. Di mana dua konflik ini terbagi lagi menjadi beberapa bagian, konflik eksternal terbagi menjadi empat bagian dan konflik internal terdiri dari satu bagian. 

Pembagian konflik tersebut adalah sebagai berikut:

Konflik Eksternal:
1. Karakter vs Karakter
2. Karakter vs Alam
3. Karakter vs Masyarakat
4. Karakter vs Teknologi

Konflik Internal yaitu karakter vs diri sendiri

Seperti yang telah disampaikan bahwa konflik adalah bumbu utama dalam cerita, di mana dalam menciptakan konflik penulis juga harus memperhatikan beberapa hal. Konflik yang baik adalah konflik yang diciptakan dengan tujuan yang jelas, di mana setiap situasi pasti memiliki sebuah konflik baik besar maupun kecil. 

Berikut merupakan tips dalam menciptakan sebuah konflik:

1. Tentukan Jenis Konflik

Seperti yang telah dibahas di atas, konflik terdiri dari dua jenis. Setiap jenis konflik harus memiliki tujuan yang jelas, baik itu konflik internal maupun eksternal. Tujuan yang jelas dalam pemilihan jenis konflik ini tentu akan menarik pembaca untuk tetap setia dan menanti kelanjutan dari ceritamu!

2. Tentukan Tujuan Diciptakannya Sebuah Konflik

Adanya tujuan sangatlah penting, konflik tidak akan bisa dibuat menarik jika tanpa tujuan. Sebagai contohnya: seorang anak yang sangat ingin mendapatkan nilai baik, tetapi dia sangat sulit untuk memahami pelajaran. Adanya tujuan tentu akan membuat pembaca semakin merasa tertantang untuk membaca cerita kamu hingga selesai.

3. Tentukan Apa yang Diinginkan Oleh Protagonis 

Protagonis tentu harus memiliki tujuan dalam sebuah cerita. Baik itu ingin membalas dendam, ingin menyelamatkan hidupnya, maupun ingin menemukan cinta sejati. Di setiap tujuan protagonis tentunya akan ada konflik yang relevan semakin besar tujuan protagonis maka semakin besar juga konflik yang dihasilkan.

4. Ciptakan Antagonis yang Kuat

Adanya tokoh antagonis tentu akan membuat cerita semakin menarik karena karakter antagonis akan selalu memiliki tujuan yang bertentangan dengan protagonis. Antagonis juga menjadi yang tokoh yang ditakuti oleh protagonis jika antagonis memiliki pribadi yang jauh lebih kuat. Adanya antagonis tentu akan menambahkan berbagai bumbu yang memanjakan bagi pembaca.

5. Cliffhanger 

Cliffhanger ataupun akhir yang menegangkan. Sebelumnya kita pernah bahas mengenai ini dan tentunya akhir yang menggantung ataupun menegangkan akan menambahkan bumbu-bumbu ketegangan dalam suatu cerita. Cliffhanger juga memiliki peran untuk menutup bab dengan pertanyaan yang belum terjawab, kejadian dramatis maupun menegangkan, serta menciptakan suasana yang dapat membuat pembaca kesal dan berakhir membaca kelanjutan ceritamu.

6. Membuat Konflik Secara Bertahap ataupun Menciptakan Intensitas dalam Konflik

Konflik yang langsung dibuka dengan konflik besar tentunya akan kurang menarik di mata pembaca. Oleh karena itu, penting itu menciptakan konflik secara bertahap mulai dari konflik kecil menuju konflik yang jauh lebih besar lagi. 

Adanya intensitas dalam konflik tentu akan menjadi daya tarik. Selain konflik harus dibuat bertahap tentunya konflik juga harus memiliki sebuah intensitasi, di mana saat masalah satu selesai maka akan muncul masalah lainnya secara bertahap. Hal ini tentu akan menarik pembaca untuk ikut menyelesaikan konflik yang dialami oleh protagonis.

7. Resolusi yang Memuaskan

Resolusi ataupun akhir dalam suatu cerita tentu memiliki peran yang tak kalah penting. Bagian ini adalah bagian yang paling dinantikan oleh para pembaca, di mana pembaca akan mengharapkan "akhir yang memuaskan". Sebagai penulis tentu memiliki PR untuk menciptakan resolusi yang memuaskan dan sesuai dengan konflik serta alur.

Gimana nih tipsnya? Udah kebayang mau menciptakan konflik seperti apa?


Daftar Pustaka

Halopenulis. 4 Tips Menciptakan Konflik Cerita. Diakses pada 21 Mei 2024, dari https://halopenulis.com/tips-membuat-konflik-cerita/

Papertrue. (2023). How to Create Powerful Conflict in Your Story | Useful Examples. Diakses pada 21 Mei 2024, dari https://www.papertrue.com/blog/how-to-create-conflict-in-stories/

Halo Bookstore. Menciptakan Konflik. Diakses pada 21 Mei 2024, dari https://halobookstore.com/menciptakan-konflik/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komunitas: Sebuah Upaya Daring Pembelajaran Literasi

TBM Harapan Jogja: Pengembangan Literasi Lewat Praktik Menulis

Bahasa Puisi yang Begini dan Begitu