Postingan

Art Therapy: Sebuah Perjalanan Katarsis dan Penyembuhan Jiwa

ditulis oleh Cahyo Saputro Perjalanan hidup memberikan suatu pelajaran yang sangat penting bagi manusia. Pelajaran tentang cinta, bahagia, sedih, benci, kecewa, dan hal-hal emosional lainnya kerap memberikan pengalaman tersendiri, baik menjadi sebuah trauma atau menjadi motivasi untuk kita bisa beranjak dari apa yang biasa disebut dengan “zona nyaman”. Namun, rasa sakit yang muncul akibat emosi-emosi negatif bisa menjadi sebuah boomerang atau serangan balik terhadap diri manusia apabila tidak disalurkan kepada media “pelampiasan” yang sesuai. Ada salah satu pendekatan terapeutik yang unik di mana bisa membantu manusia dalam menyembuhkan kekesalan-kekesalan batin, yaitu art therapy. Art therapy merupakan salah satu metode terapi dengan menggunakan proses kreatif dari seni sebagai media untuk mengekspresikan dan mengeksplorasi emosi yang tersembunyi. Penciptaan karya seni, seperti melukis, memahat, menulis, atau bentuk seni lainnya dapat mengungkapkan perasaan dan konflik batin yan...

Interelasi Kehidupan dengan Menulis

ditulis oleh Cahyo Saputro Ketika berbicara tentang hubungan atau interelasi antara kehidupan dengan karya tulis, tentu tidak terlepas dengan pengalaman. Pengalaman yang dimaksud di sini adalah pengalaman sensoris yang mengantar manusia kepada kepekaan terhadap sesuatu. Hal ini selalu bersinggungan dengan kepribadian manusia itu sendiri. Adapun keberagaman subjektifitas dalam melihat tentang bagaimana hidup dan karya tulis. Namun, karya tulis seperti apa yang sekiranya dimaksud? Apakah semua karya tulis juga termasuk ke dalam sebuah ruang lingkup yang diciptakan untuk menggambarkan sebuah pengalaman dan atau mendefinisikan suatu permasalahan-permasalahan yang muncul? Perlu diketahui, bahwa karya tulis merupakan hasil atau output dari menulis. Karya tulis bisa dibagi menjadi dua, ilmiah dan nonilmiah. Kemudian, apakah karya tulis ilmiah merupakan buah bentuk dari pengamalan pengalaman? Sebenarnya bisa saja diartikan sebagai sebuah analisis mendasar tentang sesuatu. Namun, yang disorot...

Sebuah Pandangan Tentang Menulis

ditulis oleh Cahyo Saputro “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” (Pramoedya Ananta Toer) Menerka beberapa pertanyaan yang kerap muncul pada diri manusia, ketika bagaimana sebuah fenomena diabadikan. Apakah kita bisa menerka suatu kejadian secara rinci dan runtut apabila disajikan sebuah visualisasi? Pun ketika hal itu dikemas sedemikian rupa dengan lukisan sebagai sebuah output . Secara sensoris, memang kita bisa menerka sebuah kejadian atau fenomena lewat visualisasi, sebagai contoh pada lukisan Raden Saleh yang berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro di mana menceritakan kisah sewaktu Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Pemerintah Hindia-Belanda. Namun, apakah suatu kebenaran atau tuturan bisa tercermin dalam sebuah visualisasi? Kemudian, bagaimana sebuah kebenaran fenomena dibalut menjadi suatu karya yang memotret dan mengabadikan peristiwa tersebut? Perlu digarisbaw...

Bagaimana Peran Estetika dalam Seni?

ditulis oleh Cahyo Saputro Berbicara tentang sebuah nilai, bisa saja diambil dari beberapa kepentingan, seperti nilai estetis atau keindahan. Estetika diyakini sebagai buah bentuk atau suatu perihal tentang suatu yang “indah” atau “keindahan” itu sendiri. Dalam kesederhanaanya, estetika bisa dianggap sebagai ilmu yang membahas tentang keindahan secara luas dengan meliputi bagaimana ia bisa terbentuk dan bagaimana seseorang bisa merasakan hal tersebut. Hal ini tentu berhubungan dengan artikel Berkenalan dengan Estetika  yang menyatakan bahwa bagaimana orang bisa merasa adalah bersumber dari indra sensoris tiap manusia dan tergantung kepada kepekaan tiap individu. Menurut Kurniawan (2016), estetika pada saat ini bisa diartikan sebagai tiga hal, antara lain: 1. ilmu mengenai fenomena estetis; 2. ilmu mengenai fenomena persepsi; dan 3. ilmu mengenai seni sebagai hasil pengalaman estetis. Lebih lanjut, estetika dianggap sebagai ilmu mengenai fenomena estetis di mana memang terdapat pe...

Berkenalan dengan Estetika

ditulis oleh Cahyo Saputro Karya sastra selalu berkaitan dengan estetika dalam setiap pengertiannya. Pengertian-pengertian inilah yang mendorong sebuah pertanyaan tentang apa itu estetika? Estetika muncul pada abad ke-18 Yunani Kuno yang bisa diartikan sebagai keindahan. Istilah estetika dapat ditemui dalam 6 bahasa, yaitu Yunani, Inggris, Prancis, Italia-Spanyol, dan Latin yang mengerucut pada makna keindahan. Dalam perkembangan istilah Yunani, terdapat 4 istilah, yaitu aisthanomai, aesthesis, aestheticos, dan aesthetica. 1. Aisthanomai berarti "merasakan" dengan indra, mengindra. 2. Aesthesis berarti pengindraan, pengamatan. 3. Aestheticos berarti hal-hal yang berkaitan dengan pengindraan. 4. Aesthetica berarti ilmu tentang nilai pengindraan. Alexander Baumgarten (1735) merupakan seorang filsuf rasionalis asal Jerman menyatakan estetika sebagai suatu bidang khusus, di mana secara etimologis kata merupakan teori tentang pengindraan dan merupakan pengetahuan yang berkaitan de...

Menciptakan Ending yang Menghinoptis? Yuk Kita Cari Tahu Bagaimana Caranya!

ditulis oleh Ni Luh Putu Damayanti dan dieditori oleh Siti Khoeriyah Ending cerita yang menghipnotis cenderung akan memancing reaksi pembaca. Hal ini bisa menjadi sebuah daya tarik dari sebuah bacaan. Namun, tidak semua penulis tahu akan hal ini. Mari kita kupas bagaimana cara menciptakan ending yang bisa menghipnotis pembaca!  Pertama, seorang penulis harus menentukan terlebih dahulu ending seperti apa yang diinginkan. Planning ataupun perencanaan di awal sangat diperlukan oleh seorang penulis, hal ini tentu untuk membantu penulis agar tidak kebingungan.   Ending pun harus terkesan masuk akal supaya pembaca tidak merasa frustasi dengan cerita yang kita buat. Kita juga perlu melibatkan pembaca dalam ending yang dibuat agar pembaca merasa tertarik dan menanti ending dari cerita tersebut.  Begitu pula dengan plot twist yang bisa membantu kita membuat ending yang menarik dan mengesankan, plot twist ini tentu harus disesuaikan dengan cerita kita. Selain itu, sebagai ...

APLIKASI BAHASA NONILMIAH DALAM KARYA PUISI

ditulis oleh Cahyo Saputro Sebuah dunia seni menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan pesan-pesan, khususnya seni sastra. Seni sastra merupakan sebuah seni yang menampung ide, konsep, gagasan, dan pesan seorang seniman dalam penyampaian karyanya dengan medium tulisan. Hal ini sejalan dengan pendapat Danziger dan Johnson (1961) yang melihat sastra sebagai "seni bahasa" (dalam Budianta, dkk., 2008), yaitu sebuah cabang seni yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Soeparno (2013) mengatakan bahwa bahasa menurut teori struktural dapat didefinisikan sebagai suatu sistem tanda arbitrer yang konvensional. Arbitrer merupakan sifat yang semena-mena dalam bahasa. Biasanya, sifat ini dipakai dalam sebuah karya sastra guna memunculkan sebuah keestetisan. Bahasa juga memiliki fungsi yang amat sederhana dan penting, yaitu sebagai alat komunikasi dan pengekspresian diri. Pada aspek komunikasi, bahasa bisa saja dibagi menjadi dua jenis, yaitu bahasa ilmiah dan bahas...